UMM |
setelah lulus SMA, biasanya sudah pada bingung remaja-remaja Indonesia mau pada lanjut kemana mereka. Ada juga yang santai saja karena tinggal daftar ulang setelah dapat undangan dari PTN. Sayangnya saya tidak masuk kelompok yang terakhir. Dan sudah sewajarnya bahwa banyak yang bermimpi ingin menjadi mahasiswa PTN dan diiringi perjuangan untuk mewujudkannya. Nah, saya masuk kelompok yang ini.
Selain mengincar PTN, orang tua saya menyarankan untuk mencoba seleksi di PTS sebagai alternatif. Akhirnya saya mencoba PMB Gelombang II UMM. Dan ternyata 'nyantol' sesuai jurusan yang saya harapkan. Tapi sayangnya tidak demikian dengan PTN yang saya coba ikuti seleksinya. Akhirnya saya pun melupakan harapan masuk ke PTN.
Saya berusaha meyakinkan diri saya bahwa PTS bukanlah pilihan yang buruk, tergantung individunya sebagai mahasiswa saja (menghibur diri, gitu...). Bodohnya, saya baru tahu bahwa UMM adalah 1 dari 3 PTS yang berakreditasi A, selain Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bahkan akreditasi A tergolong jarang untuk sebuah PTN. Ya akhirnya saya menjadi yakin bahwa UMM ini bukan Universitas sembarangan.
Di UMM sendiri ada 3 kampus yang berbeda letaknya, namun saat ini saya baru mengunjungi Kampus III yang sekaligus merupakan pusat dari Universitas ini.
Megahnya pemandangan kampus ini didominasi oleh warna putih. Almamater yang dikenakan mahasiswa UMM berwarna merah. Makanya slogan dari UMM adalah, "Saatnya menjadi Jas Merah, Kampus Putih!"
Di dalam kampus III terdapat GKB (Gedung Kuliah Bersama), UMM Dome, Masjid AR Faturrachman, serta Rusunawa (Rumah susun mahasiswa).
Segitu aja mungkin ya tulisan singkatnya. Intinya saya bangga bisa menjadi bagian dari universitas ini, dan semoga ini bukan sekedar Sindrom Maba (Sejenis 'Euforia di awal sahaja')
Sumber:
Wikipedia
Situs Resmi UMM
(*)
Sumber:
Wikipedia
Situs Resmi UMM
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar